Of mountain tops
With him on top
Lemon yellow sun
Arms raised in a V
And the dead lay in pools of maroon below
Daddy didn't give attention
Oh, to the fact that mommy didn't care
King Jeremy the wicked
Oh, ruled his world
Jeremy spoke in class today
Jeremy spoke in class today"
Pernah denger lagu Jeremy, milik band grunge, Pearl Jam?
Sebagian lirik lagunya, yang sudah ditulis diatas. Siapa sangka, jika nama Jeremy, yang dijadikan judul lagu oleh Pearl Jam, merupakan sebuah kisah nyata dari seorang remaja bernama, Jeremy Delle.
Jika kita belum mengetahui informasi ini, semua pun tahu, ada kisah gelap yang tertulis di lirik lagu tersebut. Lagu tersebut memang menggambarkan seorang remaja yang putus asa dan terisolasi. Tapi siapa Jeremy Delle, remaja berusia 15 tahun di balik lagu hit "Jeremy"?
Pada musim semi tahun 1991, vokalis Pearl Jam, Eddie Vedder, sedang membaca koran paginya ketika dia membaca sebuah berita utama yang mengejutkan tentang seorang remaja yang bunuh diri bernama Jeremy Delle yang berusia 15 tahun, yang secara tiba tiba menembak dirinya sendiri di depan kelasnya di Richardson High School di Richardson, Texas. Yang diduga karena mengalami 'bullying' dari teman teman sekelasnya.
Kisah tragis dan memilukan itu, membuat Eddie tersentuh dan ingin membuat sebuah lagu untuk menghormati mendiang Jeremy. Maka lahirlah lagu “Jeremy”, yang terinspirasi dari kehidupan dan kematian Jeremy Delle. Meskipun menurut teman dan keluarga Jeremy Dalle, lagu tersebut tidak benar benar seperti kehidupan nyata Jeremy, tapi kita semua tahu, jika lagu Jeremy berhasil menjadi salah satu lagu terbaik yang dimiliki Pearl Jam. Bahkan begitu terkenalnya lagu Jeremy, membuat orang oraang lebih mengenal lagu tersebut ketimbang kisah nyata Jeremy Delle yang tragis
Inilah Jeremy Delle Yang Sebenarnya
Pada 8 Januari 1991, Jeremy Delle yang berusia 15 tahun datang terlambat ke kelas bahasa Inggrisnya. Gurunya saat itu menyuruh Jeremy untuk pergi ke ruang guru dan mengambil slip kehadiran. Tapi sebaliknya, justru Jeremy kembali dengan pistol Smith & Wesson .357.
Tepat sebelum dia bunuh diri di depan teman-teman sekelasnya, dia menoleh ke arah gurunya. "Miss, aku mendapatkan apa yang benar-benar aku inginkan," katanya.
Brian Jackson, sesama siswa Sekolah Menengah Richardson, sedang berada di aula dekat lokernya ketika dia mendengar suara ledakan keras, “Seperti seseorang membanting buku di atas meja.”
“Aku kira, mereka sedang ada kelas drama atau semacamnya,” kenangnya. "Tapi kemudian aku mendengar teriakan dan seorang gadis berambut pirang lari keluar dari kelas dan menangis."
Ketika Brian mengintip dari pintu, ia melihat Jeremy bersimbah darah di lantai dan ia pun menyadari apa yang sedang terjadi.
"Bu guru bersandar di dinding sambil menangis dengan gemetar," kata Brian. “Beberapa orang berdiri di sekelilingnya memeganginya supaya bu guru tidak terjatuh.”
Siswa lain, Howard Perre Felman, yang berada di kelas yang berbeda ketika mendengar suara tembakan itu, memberikan kesaksian yang sama seperti Brian Jackson yang mengira jika suara ledakan itu hanyalah sebuah permainan atau candaan.
"Tapi kemudian kami mendengar seorang gadis berlari di lorong sambil berteriak," kata Howard.
Siapa Jeremy Delle?
Kematian Jeremy Delle yang mengejutkan dan tragis memang telah mengguncang publik. Bagaimana bisa, seorang remaja nekat mengakhiri hidupnya, tepat di depan 30 teman teman sekelasnya. Apa yang menyebabkan Jeremy bertindak seperti itu?
Teman teman sekelas Jeremy mengenal sosoknya sebagai anak yang "pemalu" dan "murung." Mereka memang terkejut apa yang di lakukan Jeremy, tapi menurut mereka, sosok Jeremy bukanlah tipe orang yang sepertinya bakal melakukan tindakan seperti itu. Karena menurut mereka, tidak ada yang aneh atau luar biasa dalam sosok Jeremy Delle.
Tapi meski begitu, salah satu teman sekelasnya, memperhatikan tingkah laku Jeremi yang sedikit berbeda, pada hari-hari sebelum ia bunuh diri.
Lisa Moore, yang mengenal Jeremy dari program skorsing di sekolah, biasa saling bertukar catatan dengan Jeremy sepanjang hari. Menurut Lisa, dia selalu menulis catatannya dengan cara tertentu. Namun, sehari sebelum bunuh diri, dia melakukan yang tidak biasanya.
“Dia dan aku biasanya saling memberikan catatan depan belakang dan dia akan berbicara tentang kehidupan dan hal-hal lainnya”, katanya.
“Dia biasa mengakhiri tulisannya dengan kalimat, 'write back.' Tetapi pada hari Senin [7 Januari] itu dia menulis, 'Later days.' Aku nggak tahu harus berbuat apa. Tapi aku gak nyangka ini akan terjadi.”
Menurut Sersan Polisi Richardson. Ray Pennington, Jeremy Delle pasti telah memikirkan tindakannya, karena revolver itu kemungkinan telah disimpan di lokernya untuk beberapa hari dan dia pun telah meninggalkan catatan bunuh diri. Isi catatan tersebut, menurut beberapa sumber mengatakan jika dia menulis surat itu untuk temannya – namun tidak dirilis.
Jeremy by Pearl Jam
Eddie Vedder |
Ray Pennington juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah ayah Jeremy dipanggil ke sekolah untuk membahas masalah kehadiran Jeremy, sang ayah dan anaknya mendaftar dalam sebuah konseling.
Tapi lagu Pearl Jam sendiri menggambarkan kisah seorang anak yang berbeda, anak yang tidak mendapatkan perhatian di rumahnya dan orang tuanya yang mengabaikan jeritan hatinya. Namun teman dekat dan keluarga Jeremy mengatakan jika lagu itu jauh dari fakta sebenarnya.
Teman sekelas Jeremy, Brittany King, memprotes lagu itu ketika dirilis, ia mengatakan jika yang tergambar dalam lirik lagu itu tidak akurat.
"Aku marah pada mereka karena menulis lagu itu," katanya.
"Karena menurutku, 'Kamu (sang pencipta lagu - Eddie Vedder) tidak tahu apa apa, kamu sendiri gak ada disana.' Cerita itu nggak akurat."
Kenangan Jeremy
Sementara lagu "Jeremy" menginspirasi Pearl Jam dan melambungkan album Ten, milik band tersebut ke puncak tangga lagu, keluarga Jeremy Delle menghadapi kenyataan mereka sendiri yang menyedihkan.
Orang tua Jeremy, Joseph Delle dan Wanda Crane, telah bercerai dan Jeremy tinggal bersama ayahnya pada saat kematiannya. Tak satu pun dari mereka telah dihubungi untuk lagu itu dan sepertinya mereka berdua juga tidak menyetujui lagu itu - mungkin karena itu membuat putra mereka seperti tidak memiliki arti apa-apa selain kisah kematiannya yang tragis.
Joseph Delle mengeluarkan pernyataan tentang masalah ini, merujuk pada fakta bahwa "penggemar" Jeremy meninggalkan catatan di kuburannya, saat Pearl Jam dianggap memanfaatkan sang ayah yang sedang berduka
“Mereka selalu dan selalu terpesona oleh lagu itu dan memuja Eddie Vedder. Kesedihanku sama mendalamnya. Orang-orang yang tidak pernah bertemu atau mengenalnya (Jeremy) memilih untuk menulis lagu, membuat video, dan menulis banyak artikel tentang hari itu. Orang-orang yang tidak pernah [memiliki] hubungan apapun dengan dia mencoba untuk meleburkan hidupnya untuk satu hari. Ada lebih banyak hal dalam hidup Jeremy daripada hari tragis itu.”
Video musik Pearl Jam untuk 'Jeremy.'
Video musik Jeremy |
Eddie sendiri mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk menghubungi keluarga Delle sebelum menulis lagu, tetapi Eddie "merasa sepertinya dia akan mengganggu" (karena keluarga Delle pastinya sedang berduka cita) Tapi Eddie mengakui bahwa dia telah menyimpulkan, bahwa Jeremy telah diabaikan oleh orang tuanya tanpa pernah berbicara dengan mereka.
Setelah diam selama 27 tahun sejak kematian putranya, Ibu Jeremy, Wanda, tiba tiba saja lebih vokal tentang kematian putranya dan kesedihan yang berkelanjutan yang dia hadapi. Menurutnya, lagu Jeremy, tidak akurat.
“Hari dimana dia meninggal tidaklah mencerminkan hidupnya,” kata Wanda Crane dalam sebuah wawancara pada tahun 2018. “Dia adalah seorang anak, saudara lelaki, keponakan, sepupu, teman. Dia anak yang berbakat.”
Video Klip Yang Juga Kontroversi
Selain lirik lagu yang menurut keluarga tidak seperti penggambaran kehidupan Jeremy yang sebenarnya, video klip untuk lagu tersebut pun mengundang kontroversi.
Eddie Vedder dan Pearl Jam membuat 'reka ulang' bunuh diri yang dilakukan Jeremy Delle dalam video musiknya. Dimana digambarkan seorang anak laki-laki yang marah, diintimidasi, dan putus asa sebagai sosok Jeremy yang dalam lirik lagunya tertulis "tidak mendapat perhatian dari ayahnya" dan "ibu yang tidak peduli."
Tapi Brittany King, teman Jeremy saat itu, mengatakan, bahwa Jeremy Delle tidak seperti itu.
Video musik Jeremy |
Video itu dirilis hampir satu dekade sebelum peristiwa tragis lainnya, pembantaian Columbine terjadi, video "Jeremy" yang kontroversial telah lebih dulu menggambarkan tentang kekerasan di kelas.
Jeremy terlihat sangat marah dalam video itu. Dan video itu diakhiri dengan adegan yang menunjukkan para siswa yang membeku dalam waktu, baju mereka berlumuran darah. Namun pesan itu disalahartikan. Seperti yang digambarkan Eddie, darah di baju siswa adalah darah Jeremy yang bunuh diri di depan kelas, dengan memasukkan pistol ke dalam mulutnya.
Video musik Jeremy |
Terlepas dari makna yang disalahartikan, pesan Pearl Jam dan Eddie Vedder adalah untuk berbicara menentang intimidasi, bukan mengagungkan kekerasan di sekolah.
Video musik Jeremy |