Saat itu adalah tanggal 17 Mei 1953, seorang gadis berusia 17 tahun asal Finlandia bernama Auli Kyllikki Saari pergi ke gereja menaiki sepedanya. Ia ditemukan tewas terbunuh secara misterius di daerah Isojoki. Tubuh Kyllikki Saari ditemukan tersembunyi di dekat rawa pada bulan Oktober ditahun yang sama. Keributan dan histeria massa dari insiden itu adalah yang paling besar pada saat ditemukannya jasad Kyllikki. Dan kematiannya menjadi salah satu kasus pembunuhan paling terkenal di Finlandia yang masih belum terselesaikan hingga saat ini.
Siapakah Kyllikki Saari
Auli Kyllikki Saari adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang dibesarkan di sebuah rumah pertanian di Isojoki. Ia adalah putri dari pasangan Eino Viljami Saari dan Vilhelmiina Saari yang lahir pada tanggal 6 Desember 1935 namun tewas dibunuh pada tanggal 17 Mei 1953. Kyllikki Saari tinggal bersama ayah, ibu, dan 3 saudara perempuan serta 2 saudara laki-laki. Kylikki bekerja di sebuah kantor pendeta. Jika berangkat menuju gereja untuk menghadiri kebaktian, Kylikki kerap mengendarai sepedanya karena jarak yang cukup jauh dengan rumahnya.
Menghilangnya Kyllikki Saari
Saat itu Kyllikki menghadiri acara kebaktian yang dilanjutkan ke acara pertemuan doa. Pada hari itu, Kyllikki kembali dari kebaktiannya dari Gereja Kortteenkylä yang berjarak 13 km dari rumahnya. Dan ia pun segera pulang, dan mengatakan pada orang rumahnya kalau ia sedang lelah dan ingin istirahat. Namun bagi orang tuanya ini adalah hal yang tidak biasa.
Kemudian masih di hari itu juga, dia pergi ke sebuah rapat pemuda bersama temannya, Maiju.
Saat mempersiapkan diri untuk acara malam itu, Kyllikki Saari benar-benar gelisah. Dia mengatakan jika ia senang hadir di acara tersebut, tetapi ia merasa takut untuk perjalanan pulang karena itu pasti terlalu larut malam. Karena perjalanan menuju rumahnya harus melewati hutan yang cukup panjang dan gelap.
Akhirnya pada pukul 18:00, Kyllikki pergi ke acara rapat pemuda tersebut di Sekolah Dasar Kortteenkylä bersama temannya Maiju Yli-Hietala. Setelah itu, Maiju memperhatikan bahwa wajah Kylikki terlihat khawatir dan gelisah sepanjang malam. Dalam perjalanan pulang dari rapat, kedua wanita muda itu berpisah di persimpangan pada pukul 10.30 malam.
Kata kata terakhir Kyllikki kepada Maiju saat itu adalah, "Eiköhän se tästä mene nytkin, kuten ennenkin on mennyt. Hei vain, Maiju"
Pada pukul 10:40, seorang pria bernama Tie-Jaska yang baru kembali dari Möyky melihat Kyllikki berjalan sejauh 1,6 kilometer lebih jauh (dari perempatan) menuju rumahnya di desa Heikkilä.
Jarak rumah Kyllikki sekitar 6 mil jauhnya dari persimpangan tempat Kylikki dan Maiju berpisah. Dan Tie-Jaska menjadi sosok terakhir yang melihat Kylikki dalam keadaan hidup. Ia terakhir kali terlihat di jalan antara Isojoki dan Kauhajoki.
Beberapa hari kemudian, munculah laporan orang hilang, setelah orang tua Kylikki yang mengira anaknya sedang menginap di rumah Maiju, mendapat telfon dari kantor pendeta yang bertanya mengapa Kyllikki tidak kunjung berangkat kerja. Mereka pun mulai khawatir karena hingga hari Minggu anaknya belum juga pulang. Orang tua Kylikki pun langsung membuat laporan orang hilang.
Sudah jelas disini, jika Maiju bukanlah orang terakhir yang melihat Kyllikki. Bahwa Tie-Jaska lah yang terakhir kali bertemu gadis itu di malam hari sebelum dia menghilang. Dan ternyata keesokan harinya, sebelum orang tua Kyllikki menyadari putrinya hilang, sekitar pukul 7.20 pagi, Oskari Forsby dan putranya, Vilho Forsby, yang mengangkut susu dari desa Heikkilä menuju pabrik susu Isojoki menggunakan kuda, mereka melihat banyak jejak kaki, jalur ban sepeda, jejak belokan mobil dan pecahan kaca di jalan yang mereka lalui. Tentu saja saat itu mereka menduga, telah terjadi sesuatu di tempat itu. Lokasi ditemukannya jejak kaki, ban dan pecahan kaca itu kira-kira satu setengah mil dari persimpangan tempat Kyllikki Saari dan Maiju Yli-Hietala berpisah. Forsbies bergegas melaporkan temuan mereka ke polisi setelah mereka mendengar kabar hilangnya Kyllikki. Tetapi tentu saja pada saat itu, jejak yang mereka lihat sudah hilang, akibat lalu lalang orang orang yang melintasi jalur itu. Bahkan pecahan kaca sudah tidak ditemukan lagi. Dan ternyata, bahwa tempat ditemukannya jejak itu berada di jalur yang sama persis dengan lokasi dimana Tie-Jaska bertemu dengan Kyllikki. Namun, saat itu, belum terjadi sesuatu terhadap Kyllikki dan Tie-Jaska pun tidak mencurigai apapun di malam itu.
Dalam minggu-minggu setelah Kyllikki menghilang, seorang saksi melihat mobil berwarna krem dengan sebuah sepeda di bagasinya. Sementara saksi yang lain menyatakan telah mendengar isak tangis yang meminta pertolongan yang bersumber dekat ke arah danau Kaarankajarvi.
Pencarian jasad Kyllikki Saari
Awalnya pihak kepolisian meyakini jika Kyllikki diserang oleh orang yang tidak dikenal dan berspekulasi bahwa si pembunuh mungkin memiliki motif seksual, tetapi tidak ada bukti yang dihasilkan untuk mendukung teori ini.
Pencarian pun dilakukan pada hari Rabu, 20 Mei 1953, dimulai dari lokasi dimana Kyllikki dan Maiju berpisah di malam itu. Pencarian tersebut dilakukan oleh otoritas polisi setempat dan sekitar 30 orang penduduk yang turut membantu. Tidak ada jejak yang ditemukan di tempat Kyllikki menghilang bahkan sepedanya pun tidak ditemukan. Informasi tentang menghilangnya Kyllikki pun menyebar dengan cepat.
Pada hari Kamis, 21 Mei, seorang penyidik polisi dikirim dari Pusat Kepolisian Pidana Vaasa, ditugaskan untuk melakukan penyisiran di hutan dan rawa terdekat dari persimpangan tempat Kylliki menghilang. Ratusan orang turut membantu dalam pencarian tersebut. Patroli pencarian itu mulai menarik perhatian nasional dan sejumlah besar jurnalis berdatangan di tempat kejadian. Berita radio STT melaporkan seorang gadis yang hilang. Pada titik ini, Kyllikki Saari telah dianggap menjadi korban pembunuhan, dan beritanya menyebar dengan cepat.
Pembunuhan Kyllikki adalah salah satu kejahatan luar biasa dan paling serius yang terjadi di seluruh Finlandia dalam dekade saat itu (selain pembunuhan danau Bodom tentunya). Bagi orang-orang Isojoki, kejadian itu sangat mengejutkan mereka dan merupakan aib bagi desa mereka. Oleh sebab itu penduduk dengan cepat berpartisipasi dalam pencarian Kyllikki Saari saat itu karena mereka merasa jika itu adalah tugas sebagai penduduk setempat sekaligus untuk membersihkan reputasi masyarakat.
Mobil krem yang mencurigakan
Menurut para saksi mata, mereka melihat sebuah mobil berwarna krem yang telah melintasi jalur yang sama dengan Kyllikki. Salah satu saksi mata berusia 12 tahun, mengatakan dia melihat sebuah mobil krem melewati permukiman dengan sepeda di bagasi sekitar pukul 11 malam. Ada dua pria di dalam mobil, satu bertubuh besar dan yang satu berukuran normal, tetapi gigi depan pria itu terlihat mencolok. Mobil itu melaju dengan kecepatan sangat tinggi dengan keadaan lampu-lampu mobil yang mati meskipun malam sudah larut.
Saksi lain bernama Sylvi Hauskaviita, penduduk asli desa Uuro, juga pernah melihat mobil yang sama. Ia mengatakan bahwa dia sedang duduk di tangga rumahnya bersama putrinya, ketika ia melihat sebuah mobil dan ban sepeda terlihat di bagasi mobil. Setelah kurang dari setengah jam, mobil yang sama kembali ke Isojoki. Berdasarkan kesaksian tersebut, diasumsikan bahwa pemilik mobil telah membawa Kyllikki, dan dia dirampok secara paksa di dalam mobil.
Saksi lainnya adalah dua pemuda yang mengendarai sepeda dari arah Kauhajoki menuju Isojoki pada saat hilangnya Kyllikki Saari. Di persimpangan jalan Karhukangas, sekitar 20 kilometer dari Isojoki, mereka tidak mempedulikan sebuah mobil yang diparkir di sebelah jalan, yang lampu belakangnya menyala. Setelah itu, area di persimpangan jalan Karhukangas juga di telusuri dengan sangat hati-hati.
Pencarian mobil diluncurkan, namun tidak membuahkan hasil. Meskipun ada publikasi, namun mereka belum menemukan pemilik mobil krem tersebut
Pada 16 Juni, sebulan setelah menghilangnya Kyllikki Saari, Komisaris Axel Skogman dari Polisi Kriminal Kabupaten Vaasa, yang dikenal sebagai penyelidik kriminal terkemuka, mulai memimpin penyelidikan. Teori paling populer di kalangan pers dan masyarakat umum pada saat ini adalah bahwa Kyllikki Saari telah dianiaya oleh gangster jalanan, mungkin ia telah meninggal atau terluka sangat serius sehingga orang-orang itu membunuhnya. Untuk menutupi jejak mereka, para lelaki itu membawa tubuh Kyllikki yang malang dan sepedanya ke mobil dan menyembunyikannya di suatu tempat.
Ditemukannya sepeda Kyllikki
Pencarian berlanjut tanpa hasil sampai pada 22 Juli, ketika dua pemetik buah beri melihat ban sepeda di rawa gambut Lellulaakso yang terpencil. Dan memang benar, sepeda itu adalah milik Kyllikki Saari. Katup pada ban telah dilepas untuk membuatnya tenggelam tanpa meninggalkan bekas di rawa.
Lokasi penemuan sepeda berada di hutan lebat yang terletak ratusan meter dari jalan raya. Dari sini disimpulkan bahwa yang membuang sepeda itu pasti mengenal lokasi tersebut dengan baik. Pada saat ditemukan, airnya dangkal. Sangat mengherankan, mengapa roda itu tidak terdeteksi dalam pencarian sebelumnya, bahkan setelah ditelusuri dengan detektor logam. Karena pada saat penyelusuran, air masih dalam keadaan tinggi. Sepeda itu mungkin dibawa ke rawa sesudah penelusuran polisi, karena sadelnya tampak masih bagus untuk direndam selama berminggu-minggu di lumpur. Polisi mengembalikan sepeda ke orang tua Kyllikki Saari.
Bekas karat terlihat di permukaan sepeda, sehingga bisa disimpulkan bahwa sepeda itu telah disimpan sebelum direndam di rawa. Kondisi sepeda itu masih utuh kecuali lecet di sisi kanannya. Sehingga ada teori yang mengatakan bahwa Kyllikki Saari telah menjadi korban penculikan mobil, dan opini publik mulai mendukung teori penculikan dengan kekerasan yang berakhir dengan pembunuhan.
Pencarian di Kuortane
Pada awal musim gugur, kisah Kyllikki Saari mengungkapkan hal baru, walaupun cukup mengejutkan karena petunjuk yang menarik. Pencarian besar-besaran dilakukan di Danau Kaarankajärvi di perbatasan Kuortane dan Lehtimäki setelah petani setempat bernama Aarre Autio bersaksi bahwa dia telah mendengar seorang wanita berteriak minta tolong dari arah danau, terdengar suara pria dan dua tembakan senjata pada pagi hari setelah hilangnya Kyllikki. Setelah mencari tahu, Autio melihat dua pria yang tidak dikenalnya dan sebuah mobil krem dengan dua pria di dalamnya. Beberapa warga lain di daerah itu juga mengatakan bahwa mereka terbangun karena suara tembakan pagi itu. Banyak yang meragukan apakah tersangka dalam pembunuhan Kyllikki Saari benar-benar sangat berani sehingga mereka membawa gadis itu hampir 200 kilometer dari Isojoki, tempat terakhir kali Kyllikki terlihat. Jika ini memang dilakukan, itu berarti, mereka harus melewati tempat tempat padat seperti Kauhajoki, Kurikka, Ilmajoki, dan Seinäjoki, dalam hal ini resiko tertangkap sangat tinggi. Namun, sepertinya banyak orang yang percaya bahwa ini bisa saja terjadi, karena dalam kasus Kyllikki Saari, begitu banyak hal aneh telah terungkap bahwa tidak ada yang dianggap mustahil lagi. Penjelajahan di Danau Kaarankajärvi dan di sekitar danau dimulai dengan bantuan ratusan sukarelawan - termasuk orang-orang Isojoki - pada 12 September dan berlanjut selama satu bulan sampai informasi tentang penemuan jenazah Kyllikki Saari berasal dari Isojoki. Pada saat itu, Danau Kaarankajärvi dan sekitarnya telah ditelusuri secara menyeluruh, namun mereka hanya menemukan selongsong peluru di ujung utara Danau Kaarankajärvi pada 12 Oktober. Tetapi, apapun peristiwa yang terjadi di danau Kaarankajärvi pada malam hilangnya Kyllikki Saari dan misteri selongsong peluru akhirnya tidak terselesaikan.
Ditemukannya sepatu dan jenazah Kyllikki
Tempat ditemukannya sepatu Kylliki Saari |
Pada hari Sabtu, 10 Oktober, jam 9 pagi, seorang pria bernama Valtteri Mäkelä menemukan sepatu Kyllikki Saari dengan syal dan kaus kaki pria yang terselip di dalamnya.
Pada pagi hari Minggu, 11 Oktober, seorang pria bernama Ilmari Hietaoja melihat sebuah cabang pinus layu yang berdiri di tengah-tengah gundukan tanah, 20 meter dari ditemukannya sepatu. Hietaoja memanggil rekannya untuk melihat lokasi yang mencurigakan itu. Dan ketika orang orang itu mencabut cabang pinus mencurigakan yang ternyata pangkal cabang itu telah diruncingkan yang kemudian ditancapkan di tanah. Segera setelah dicabutnya cabang pinus, tempat itu mulai mencium bau busuk yang sangat kuat. Mereka pun menggali gundukan tanah mencurigakan itu. Dan di kedalaman setengah meter, mereka menemukan tubuh Kyllikki yang sebagian sudah membusuk. Kepala dan bahunya dililit mantelnya sendiri. Tubuh bagian bawah gadis itu telanjang dan dadanya tersingkap dari bra yang dipakainya. Tanah kuburan tempat ditemukannya jenazah Kyllikki terletak sekitar 200 meter dari jalan raya. Komisaris Jorma Koskela dan Axel Skogman dari Vaasa dan dokter daerah Onni Hokkanen segera diberitahu ke tempat kejadian, yang tiba di Isojoki setelah satu setengah jam. Sambil menunggu kedatangan mereka, makam itu digali dengan sangat hati-hati dan pagar pelindung dibangun di sekitarnya.
Informasi tentang penemuan mayat menyebar seperti api, ratusan mobil memblokir jalan antara Isojoki dan Kauhajoki, dan masyarakat yang penasaran berbondong-bondong datang ke tempat kejadian.
Penyebab kematian
Seorang profesor kedokteran forensik, mengatakan setelah memeriksa tubuh Kyllikki disimpulkan bahwa gadis itu telah dibunuh oleh pukulan benda tumpul di kepalanya yang mengarah ke wajahnya dan mematahkan hidung dan tulang pipinya. Sebuah tongkat atau batu disebutkan sebagai senjata yang kemungkinan digunakan dalam serangan itu. Korban juga tidak ada indikasi kematian karena mati lemas.
Tidak ada bekas hubungan seksual yang ditemukan, tetapi ini tidak mengesampingkan kemungkinan adanya pelecehan seksual. Tidak semua hasil otopsi diungkapkan ke publik untuk alasan investigasi.
Diduga, Kyllikki Saari dibawa ke tempat dia dikubur dalam kondisi sudah meninggal.
Tempat ditemukannya jenazah Kyllikki Saari |
Kuburan tempat Kyllikki ditemukan berjarak sekitar 200 meter dari jalan raya, sementara jarak ke tempat sepedanya ditemukan, berjaraj sekitar 1 kilometer. Dalam pencarian sebelumnya, sepatu dan cabang pinus tidak terlihat, sehingga diduga bahwa mereka menguburnya di tempat itu sesudah penyusuran. Penelitian telah menunjukkan bahwa tubuh Kyllikki sudah dalam keadaan membusuk ketika cabang pinus yang tajam telah ditancapkan di kuburan hingga menembus perut jenazah di dalamnya. Jam tangan, dompet dan buku nyanyian milik Kyllikki Saari hilang. Sehingga disimpulkan jika sub-motif pembunuhan juga bisa berupa perampokan.
Pemakaman Kyllikki Saari
Kyllikki dimakamkan pada hari Minggu, 25 Oktober 1953. Makam tersebut terletak di seberang pintu utama gereja. Sekitar 25.000 orang, menghadiri pemakaman dan pemberkatan di Gereja Isojoki. Ini sama saja lebih dari empat kali lebih banyak daripada populasi di Isojoki pada saat itu. Bahkan, sejumlah besar pelayat di antaranya telah datang ke Isojoki sehari sebelumnya, bahkan ratusan mil jauhnya, hanya untuk menghadiri pemakaman karena rasa ingin tahu.
Penyelidikan pelaku pembunuhan
Investigasi bahkan meluas ke Swedia, dimana beberapa warga Isojoki pindah setelah pembunuhan Kylliki. Informasi dan rumor yang tidak penting membuat pekerjaan para penyidik menjadi sulit.
Bahkan ada beberapa orang yang mengaku telah membunuh Kyllikki Saari dan bahkan menjelaskan secara rinci bagaimana mereka melakukan pembunuhan. Tapi justru orang-orang seperti itu ternyata memiliki masalah kesehatan mental, karena setelah melakukan penyelidikan yang panjang dan memakan waktu, ternyata mereka tidak ada hubungannya dengan kasus tersebut. Bahkan Beberapa narapidana juga mengaku telah menerima informasi dari dalam penjara yang menjanjikan bisa membantu kepolisian dalam menyelesaikan kasus, tetapi syaratnya, para napi itu harus mendatangi tempat kejadian untuk menjelaskan kronologinya. Tapi sesungguhnya itu hanya akal akalan napi untuk mendapatkan jalan jalan keluar dari penjara dan sejenak menghirup udara luar. Bahkan ada peramal yang memberi pernyataan bervariasi tentang kasus Kyllikki tapi tidak ada gunanya bagi para penyidik.
Investigasi ke dalam kasus ini berakhir pada pertengahan Februari 1954.
Beberapa dugaan pelaku pembunuhan
- Pastor Kauko Kanervo
Awalnya, tersangka utama dalam kasus ini adalah Kauko Kanervo, seorang pastor yang tetap dicurigai selama beberapa tahun. Kanervo pindah ke Merikarvia tiga minggu sebelum pembunuhan, dan dilaporkan berada di daerah itu pada malam hilangnya Saari. Investigasi menentukan bahwa Kanervo menghabiskan waktu larut malam di rumah pendeta. Dengan semua alibi, pihak berwenang menyimpulkan bahwa pendeta tidak mungkin punya cukup waktu untuk pergi ke Isojoki tempat dimana Kyllikki ditemukan tewas. (60 kilometer jauhnya dari Merikarvia), karena ia tidak memiliki SIM ataupun mobil.
- Seorang penggali parit bernama Vihtori Lehmusviita
Pentti Kankaanpää, seorang petugas polisi di Isojoki pada awal 1970-an dan pernah menyelidiki kasus pembunuhan Kyllikki Saari pada tahun 2002 mengatakan kepada publik bahwa polisi mencurigai seorang pekerja lokal sebagai pembunuh, tetapi tidak ada cukup bukti di pengadilan.
Seorang penggali parit berusia 38 tahun bernama Vihtori Lehmusviita, sudah lama berada di daftar tersangka, tetapi kemudian dibebaskan karena tidak cukup bukti. Pada 23 Oktober 1953, di persidangan, ibu dan saudara lelaki Lehmusviita memberikan kesaksian. Bahwa, Lehmusviita sudah tidur jam 19.00 pada saat malam terjadinya pembunuhan Kyllikki karena dia saat itu sedang berada di bawah pengaruh alkohol sehingga dia tidak bisa melakukan kejahatan apa pun.
Tapi dia pernah melakukan pelanggaran seksual pada tahun 1940-an dan memiliki masalah kesehatan mental selama perang dunia. Pria itu juga suka mengintip beberapa gadis dari jendela sauna. Namun, dia memiliki alibi yang diberikan oleh kerabatnya bahwa ia sedang tidur di tempat tidurnya sendiri dalam keadaan mabuk, sepanjang malam pembunuhan itu.
Namun, ketika ia dijadikan tersangka oleh polisi dan diinterogasi, dia menyatakan bahwa Kyllikki sudah mati dan tubuhnya tidak akan pernah ditemukan. Tapi kemudian pria itu menarik kata katanya lagi dan mengatakan bahwa ucapannya telah disalahpahami. Dia kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan mental dan dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Mustasaari. Detektif polisi kemudian mengunjungi pria itu di sana untuk diinterogasi. Interogasi harus dihentikan karena perilaku pria itu menjadi membingungkan dan dokter memerintahkan agar pria itu tidak dapat diinterogasi dalam kondisi mental seperti itu. Meskipun tersangka tidak bisa dikaitkan dengan kasus Kyllikki Saari, dia masih ditahan setelah melakukan perawatan.
Pria itu tinggal 1-2 kilometer dari lokasi pembunuhan. Polisi mencurigai bahwa pelaku telah dibantu oleh seorang pria lain yang bertugas menutup dan menyamarkan kuburan. Keduanya memiliki latar belakang kriminal dan mengenal medan dengan sangat baik, karena mereka di lokasi parit yang berjarak 50 meter dari rawa Kylli. Lokasi parit itu memiliki sekop yang tampaknya digunakan untuk menggali kuburan. Lehmusviita dan rekannya diinterogasi pada musim gugur 1953.
Tapi keduanya meninggal dunia sebelum tahun 1972.
- Hans Assmann
Istri Assmann melaporkan bahwa suami dan sopirnya berada di dekat Isojoki pada saat pembunuhan. Assmann juga memiliki Opel berwarna cokelat muda, jenis mobil yang sama yang dilihat beberapa saksi di dekat lokasi pembunuhan. Pada tahun 1997, Assmann dilaporkan mengakui keterlibatannya dalam kejahatan tersebut kepada seorang mantan polisi, Matti Paloaro, dan mengaku bertanggung jawab atas kematian Kyllikki Saari. Kisah Assmann kepada petugas itu mengklaim bahwa kematian itu disebabkan oleh kecelakaan mobil ketika mobilnya, yang dikemudikan oleh sopirnya, bertabrakan dengan Saari; untuk menyembunyikan bukti keterlibatan pengemudi, kedua pria itu membuat kasus itu seolah olah sebagai pembunuhan. Menurut Paloaro, Assmann mengungkapkan semua itu di ranjang kematiannya, "One thing however, I can tell you right away ... because it is the oldest one, and in a way it was an accident, that had to be covered up. Otherwise, our trip would have been revealed. Even though my friend was a good driver, the accident was unavoidable. I assume you know what I mean. "
Istri Assmann juga melaporkan bahwa salah satu kaus kaki suaminya hilang dan sepatunya basah ketika dia kembali ke rumah pada malam pembunuhan itu. Dan terdapat penyok di dalam mobil. Menurut Ny. Assmann, beberapa hari kemudian, Assmann dan sopirnya pergi lagi, tetapi kali ini mereka membawa sekop. Penyelidik kemudian menentukan bahwa pembunuh Kyllikki pasti seorang yang kidal, begitu juga Assmann.
Assmann juga dituduh sebagai pelaku pembunuhan Danau Bodom, yang terjadi pada tahun 1960
Kuburan Kyllikki Saari dan kedua orang tuanya |
Hari ini, polisi percaya siapapun pelakunya, dia sudah mati, jadi kasus pembunuhan Kyllikki mungkin tidak akan pernah terungkap, walaupun pelakunya mungkin sudah diketahui