"Why do I do it? Why? Why? Fear of love, relationships. No romance ever hurt like this ... It's the pits. I'm a morgue rat. This is my rathole, perhaps my grave."
Karen Greenlee
Jika ada pertanyaan, siapa yang mau meniduri orang mati atau bersetubuh dengan mayat? Tentu saja ada, dan hal tersebut dikenal dengan istilah nekrofilia.
Sebuah studi di tahun 1958 menunjukkan bahwa orang orang memiliki fantasi nekrofilia lebih banyak daripada yang diperkirakan kebanyakan orang, hanya saja orang orang yang memiliki fantasi tersebut terhambat dan tidak benar-benar menindaklanjutinya. Dalam arti, hal tersebut hanya sebatas fantasi saja tapi tidak berusaha untuk mewujudkannya. Tentu saja, karena sulit untuk menemukan mayat, dan hanya terjadi beberapa kasus nekrofilia, tapi lebih cenderung ke arah benar-benar 'menciptakan' mayat - yaitu, membunuh seseorang.
Alasan lain mengapa kita jarang mengetahui kasus nekrofilia di sekitar kita karena pelakunya biasanya sudah terlatih dalam 'cara menemukan' mayat dan pastinya, banyak kasus yang sering ditutup-tutupi.
Beberapa pelaku nekrofilia biasanya 'menemukan jalan' mereka ke arah industri layanan kematian. Misalnya saja bekerja di rumah duka ataupun kamar mayat. Seperti yang dilakukan Karen Greenlee yang kerap lolos dari kasus nekrofilianya selama bertahun-tahun.
Karen Greenlee lahir tahun 1956, menurut teman teman seprofesinya, ia dikenal sebagai sosok yang pendiam dan sangat mencintai pekerjaannya. Tidak ada yang menduga jika Karen adalah seorang nekrofilia.
Petualangan Karen berakhir, ketika ia ditangkap pada tahun 1979, saat itu ia berusia 22 - 23 tahun, ia bekerja sebagai pembalsem magang di Memorial Lawn Mortuary di Sacramento, California.
Tepatnya pada 17 Desember 1979, Karen mencuri mobil jenazah, sebuah Cadillac keluaran 1975 yang dikendarainya menuju pemakaman bersama dengan mayat seorang pria berusia 33 tahun (yang telah meninggal seminggu sebelumnya) yang dibawanya, yang seharusnya ia antar ke sebuah pemakaman.
Karen ditemukan beberapa hari kemudian di Sierra County. Ia mencoba bunuh diri dengan meminum sekitar 20 pil Tylenol dan kodein, tetapi selamat. Dia ditemukan bersamaan dengan surat pengakuan yang ditulisnya sepanjang empat setengah halaman dimana dia mengaku telah berhubungan seks dengan 20 hingga 40 mayat pria muda lainnya, dan menyebut dirinya "kecanduan".
Karen mengakui tentang nafsu tidak wajarnya itu dan menyebut dirinya sebagai 'tikus kamar mayat'.
Surat itu dipenuhi dengan penyesalan atas hasrat seksualnya:
"Mengapa aku melakukannya? Mengapa? Mengapa? Takut pada cinta, takut pada suatu hubungan. Tak pernah ada romantisme yang menyakitkan seperti ini ... Inilah jalurnya. Aku adalah tikus kamar mayat. Dan ini adalah rumahku, mungkin juga kuburanku. "
Polisi menemukan Karen tepat waktu dan ia pun ditangkap. Dia diadili di Sacramento, tempat dimana ia mencuri mayat. Ia pun dihukum 11 hari penjara dan denda $ 255, karena mencuri dari mobil jenazah. California tidak memiliki undang-undang tentang kasus nekrofilia pada saat itu.
Tapi cerita Greenlee tidak berakhir sampai disitu. Beberapa tahun kemudian, dia melakukan wawancara dengan Jim Morton, yang kemudian dibukukan kedalam judul Apocalypse Culture. Wawancara itu jujur, aneh, dan terbuka.
Berikut isi wawancara Karen Greenlee.
Kembali selama persidangan, dari apa yang aku baca di surat kabar, sepertinya Anda mendapat sedikit dukungan.
Tidak, tidak ada satupun. Koran adalah yang terburuk. Sampai hari ini aku membenci reporter. Salah satu dari mereka bahkan membandingkan aku dengan Richard Trenton Chase, "The Vampire Killer!" Salah satu saudaraku menolak untuk dikaitkan denganku lagi. Dia berkata,
"Aku hanya ingin mengingat dia (Karen) seperti dia dulu."
Dia menemui aku kemudian dan meminta maaf, tetapi dia masih merasa tidak nyaman berada di sekitarku. Kakakku yang lain lebih mendukung, meskipun dia bertanya, "Bagaimana kamu melakukannya?"
Sebelum persidangan, aku punya pacar yang akhirnya tahu tentang aku. Dia marah dan menamparku. Dia bilang, aku bahkan bukan seorang wanita. Tentu saja aku kaget. Dia sudah tahu! Dan ternyata banyak orang lain juga yang tahu dan aku tidak mengerti bagaimana mereka bisa mengetahuinya.
Bagi para pria, mereka selalu merasa bahwa aku lebih menyukai mayat dan jika seandainya aku bisa bercinta dengan mereka (pria pria itu) dan hal tersebut bisa merubahku dan para pria itu bisa memberiku kepuasan, maka aku tidak akan membutuhkan mayat-mayat itu lagi. Aku sering mencobanya. Kadang-kadang ada pria yang mendatangiku hanya karena alasan itu.
Pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepadaku adalah, "Bagaimana dia melakukannya (berhubungan sex)?"
Ya, itulah pertanyaannya! Orang-orang mengajukan pertanyaan seperti itu - bahkan mereka yang keliatannya cukup keren, dan terlihat berpendidikan - lalu ketika kamu mencoba memberi tahu jawabannya kepada mereka, mereka hanya berkata,
"Itu sangat menarik,"
Lalu selanjutnya mereka tidak ingin berurusan denganku lagi. Aku tidak keberatan memberi tahu orang-orang bagaimana aku melakukannya. Tidak masalah bagiku, tetapi siapa pun yang sudah ahli secara seksual tidak perlu bertanya. Orang memiliki kesalahpahaman bahwa harus ada penetrasi untuk mencapai kepuasan seksual, omong kosong! Bagian paling sensitif dari seorang wanita adalah area depan dan itulah yang perlu dirangsang.
Selain itu, ada aspek ekspresi seksual lainnya seperti, meraba, 69, bahkan berpegangan tangan. Tubuh itu memang hanya terbaring disana, tetapi ia memiliki apa yang diperlukan untuk membuatku bahagia. Dingin, aura kematian, bau kematian, lingkungan pemakaman, semuanya mendukung.
Bau kematian?
Ya, menurutku bau kematian itu sangat erotis. Ada bau kematian dimana mana. Mayat yang ditemukan mengambang di teluk selama dua minggu, atau mayat korban luka bakar, itu tidak menarik bagiku, tetapi mayat yang baru dibalsem adalah sesuatu yang berbeda.
Apakah Anda juga menghadiri pemakaman pacar 'mayatmu'?
Ya. Sangat nyaman bekerja di rumah duka. Aku akan pergi ke pemakaman bersama keluarga mereka. Aku akan berduka bersama dengan keluarganya karena kehilangan orang yang dicintainya. Orang tidak mengetahui apakah kamu sedang dilanda kesedihan atau dilanda nafsu. Ada anggota keluarga yang memelukku dan berkata, "Kami sangat senang kamu bisa datang!"
Kemudian kamu harus memutar otak dengan mengatakan, "Ya, aku mengenalnya di sekolah ...."
Jika pria itu (yang sedang dimakamkan) tidak memiliki pacar dalam hidupnya, keluarganya mengira kamu adalah... "Oh, dia orangnya!"
Anda tidak berada di Sacramento pada saat persidangan, bukan?
Tidak, aku sedang bekerja di rumah duka di kota lain dan pergi ke sekolah pada waktu yang bersamaan. Aneh, tetapi pada hari dimana aku mendapat telegram tentang persidangan yang memintaku untuk menghubungi pengacara, aku masuk ke rumah duka dan dipecat karena hal-hal yang telah aku lakukan di tempat itu. Aku yakin, bahwa yang kulakukan tidak ketahuan, tetapi aku pikir seseorang baru saja mengetahuinya. Padahal mereka belum tahu tentang Sacramento. Mereka tahu dikemudian hari! Pada hari yang sama, dalam waktu lima jam saja dua hal terjadi dalam hidupku.
Aku telah bekerja di rumah duka itu selama hampir setahun. Di situlah aku melakukan banyak kegiatan 'ekstrakurikuler' ku. Aku memiliki kunci, jadi aku bisa menyelinap kembali setelah jam kerja dan bermalam disana. Seorang pria tinggal di rumah duka di sebuah apartemen di lantai bawah. Dia hobi minum jadi dia biasanya selalu tak sadarkan diri. Dia memiliki magnum .357 di bawah bantalnya.
Orang yang dimaksud dalam kasus pengadilan itu-- John Mercure?
Ya. Aku, mengerti,, makamnya dipindahkan seusai sidang.
Peristiwa itu terjadi pada saat aku membobol rumah duka ini. Ada ruang samping, salah satu area dimana mereka selalu mengeluarkan map kotak. Aku membaca ada perintah penggalian untuk John Mercure. Kemudian aku membaca sesuatu di koran tentang itu. Ibunya ingin mayatnya digali, mengatakan dia tidak ingin mengubur anaknya disana. Pada hari dia seharusnya digali, aku menyelinap ke lapangan di seberang tempat dia dimakamkan. Aku duduk di lapangan dan melihat mereka menggali jasadnya dan memberikannya kepada petugas kamar mayat lainnya. Mereka mengirimnya kembali ke Michigan.
Kapan Anda pertama kali menyadari bahwa anda seorang nekrofilia?
Itu adalah sesuatu yang melekat di diriku sepanjang hidupku. Aku kerap mengadakan layanan pemakaman untuk hewan peliharaanku ketika mereka mati. Kami memiliki kuburan hewan peliharaan. Aku tinggal di kota kecil di sebelah rumah duka. Jika ingin ke kamar mandi, aku harus menggunakan fasilitas di rumah duka. Aku akan mencari alasan untuk pergi ke kamar mandi, lalu aku akan menggunakan jalan samping dan berjalan mengelilingi kamar mayat.
Itu tidak membuatmu takut seperti anak-anak lain?
Tidak, aku justru menyukainya! Aku sangat penasaran. Aku akan berkeliaran di sekitar aula ....
Apakah kamu merindukan bekerja di rumah duka?
Ya, pastinya! Bahkan jika aku bukan seorang nekrofila, aku suka pekerjaanku sebagai petugas kamar mayat. Aku menikmati pembalseman dan segalanya. Kecuali untuk orang gemuk. Mayat yang paling aku benci saat bekerja adalah mayat orang-orang gemuk. 'Khususnya jika mereka diotopsi. Lemak mereka akan meluncur keluar di lantai bersama kotoran ... dan semua lemak yang meleleh . Hueekk!
Kami mengatakan sesuatu sebelumnya tentang "Vampire Killer", Richard Trenton Chase. Dia dari Sacramento, bukan?
Ya, itu rumah duka kedua tempat aku bekerja - tapi aku belum bekerja di sana saat kejadian itu - mendapatkan mayat korban Chase, seorang pria, wanita dan anak mereka, jadi aku hanya mendengar detail yang mengerikan tentang seperti apa tubuh mereka. Mereka benar-benar dibantai. Isi perut mereka keluar dan mulut mereka diisi kotoran. Chase memulainya dengan membunuh hewan dan meminum darah mereka dan ketika dia tidak puas, dia akan beralih ke manusia. Dia membunuh pasangan ini, kemudian menculik anak mereka, membunuhnya, dan kemudian membuangnya ke tempat sampah. Petugas pemakaman yang membalsem mayat mengatakan dia hampir tidak pernah merasa mual terhadap mayat apa pun, tetapi dia jatuh sakit ketika melihat mayat mayat itu (korban Chase)!
Kasus teraneh apa yang pernah Anda temui.
Hmmm ... Ada seorang anak yang jatuh dari mobil ketika ibunya sedang berbelok dan dia menabrak kepala anaknya. Seorang anak lain mati tersedak kertas rokok. Seorang pria bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri dengan senapan angin. Dia harus menembak dirinya sendiri beberapa kali dan butuh beberapa saat untuk mati, tetapi akhirnya dia berhasil. Ada pria lain yang aku tangani. Dia adalah seorang waria yang entah bagaimana mencekik dirinya dengan stoking nilonnya. Aku tidak berpikir itu disengaja, aku sih menduga dia mencoba mencapai orgasme yang lebih tinggi melalui tehnik pencekikan dan dia akhirnya tidak sengaja tercekik sendiri. Dia bukan orang pertama yang melakukan kesalahan itu.
Bagaimana dengan pemakaman yang paling tidak biasa?
Suatu ketika sekelompok fanatik agama ini mengadakan pemakaman salah satu anggotanya. Mereka tidak ingin jenazah itu dibalsem, mereka hanya ingin jenazah tersebut dipakaikan baju dan dimasukkan ke dalam peti mati. Kami biasanya tidak melakukan itu, tetapi kami memutuskan untuk bersikap baik dan menempatkannya di kabin. Kami berdiri di luar kabin itu dan kami mendengar seseorang berkata, "Bangkit dalam nama Yesus!" Mereka menyiksa dan menampar jenazah itu. Mereka kemudian berbicara dengan jasad itu. Itu aneh!
Tampaknya ada persahabatan yang kuat di antara para petugas kamar mayat. Hampir seperti sebuah lingkungan rahasia.
Sangat kuat. Petugas kamar mayat sangat melindungi satu sama lain karena kebanyakan orang tidak mau berhubungan dengan mereka. Dulu ketika aku pergi ke pesta, aku akan selalu diperkenalkan seperti, "Perkenalkan ini Karen, dia seorang petugas kamar mayat."
Mereka tidak akan berkata, "Ini Karen-- dia sekretaris," atau "dia asisten dokter hewan."
Banyak orang salah paham bahwa petugas kamar mayat itu sangat kaku dan muram. Tapi jika mereka pernah mendengar semua lelucon yang kita lontarkan, semua teori itu akan langsung mental semua.
Apakah ada di antara petugas mortir yang pernah bersaksi mendukung atau menentangmu di persidangan?
Seorang direktur pemakaman bersaksi atas nama perusahaan pemakaman. Dia ditanya seberapa sering nekrofilia terjadi. Dia berkata, "Hampir tidak pernah terdengar dalam profesi ini."
Itu bohong banget!
Ya, pasti ... nekrofilia lebih umum daripada yang dibayangkan kebanyakan orang. Tapi rumah duka tidak melaporkannya. Ada satu tempat yang aku masuki, dan aku mengetahui, sebenarnya mereka tahu jika ada yang tidak beres. Mereka pernah memergoki aku sedang beraksi tapi mereka membiarkanku pergi.
Di tempat lain, aku pernah bekerja, seseorang mendatangi aku dan berkata, "Seseorang telah merusak jenazah. Sepertinya mereka mencoba meniduri mayat!"
Aku berkata, "Ya ampun! Benarkah?"
Aku pikir mereka akan mengetahuinya nanti. Tapi ternyata, mereka sendiri sudah tahu.
Seorang pemeriksa mayat yang bekerja denganku dulu menyukai trocar [jarum berlubang besar yang digunakan untuk menyedot cairan dari mayat] dan mendorongnya ke dalam penis mayat pria. Dia akan berkata, "Oh, lihat, alat kelamin mayat itu tegang." Orang ini sangat aneh. Dia mirip seperti Larry of the Three Stooges. Aku menduga dia juga memiliki kecenderungan nekrofilik. Dia akan sangat kesal jika tidak ada mayat wanita untuk dikerjakan. Dia akan mulai mondar-mandir. Aku pernah menangkapnya di ruang persiapan. Dia bilang dia baru saja buang air kecil di sebuah hopper di ujung meja. Dia baru saja menarik celananya ketika aku masuk.
Aku bilang, "Aku tidak akan memberi tahu siapapun, bahwa kamu tidak melakukannya".
Kamu mengatakan, jika kamu pernah tertangkap basah melakukan tindakan nekrofilia?
Ya. Aku pernah mencoba bunuh diri dan tinggal di sebuah rumah singgah beberapa blok dari rumah duka ini. Aku memutuskan untuk pergi ke mausoleum dan mencoba bunuh diri lagi. Mausoleum memiliki pintu yang terhubung dengan kamar mayat. Aku sedang duduk disana, benar-benar tertekan, aku memutuskan untuk mencoba menggesekkan kartuku di sepanjang tepi pintu dan tiba tiba saja pintunya terbuka. Aku tidak percaya, jadi aku mencobanya lagi dan pintunya terbuka lagi! Lalu aku menuju ke ruang persiapan dan kebetulan ada mayat disana. Aku kemudian bersenang-senang lagi (bercinta), melakukan pekerjaanku dan melupakan semua hal tentang bunuh diri.
Aku mengatakan kepada orang-orang di rumah singgah bahwa aku bermalam dengan teman-teman. Aku lalu pergi kesana (kamar mayat) beberapa kali. Kadang-kadang sama sekali tidak ada mayat, jadi aku menyelinap keluar. Aku biasanya masuk lewat pintu belakang.
Sekitar seminggu kemudian aku menyelinap kembali ke rumah duka. Aku berada di meja persiapan untuk bersenang-senang, ketika tiba-tiba aku merasa ada seseorang datang. Hal berikutnya yang terjadi, aku mendengar orang-orang berjalan di lorong. Aku kemudian melompat dari meja dan melemparkan seprai kembali ke tubuh mayat. Pakaianku dalam keadaan berantakan, dan aku berlumuran darah dan yang lainnya-- itu kasus otopsi. Ada peti mati dengan tutup terbuka di ruang samping ruangan peti mati, jadi aku lari dan bersembunyi di baliknya. Peti mati itu ada di truk gereja jadi mereka tidak bisa melihatku, tapi mereka bisa melihat kakiku.
Mereka yang datang adalah seorang pria dan seorang wanita. Mereka berdiri disana sambil berkata, "Kamu siapa? Apa yang kamu lakukan disini?" Salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, "Ambil senjatanya dan panggil polisi dan aku akan tetap di sini."
Aku tahu, aku hanya punya satu kesempatan, jadi aku melarikan diri. Aku hafal denah tempat itu, jadi aku lari ke aula dan keluar dari tempat itu.
Saat itu aku masih punya teman yang bekerja di rumah duka. Dia berkata, "Seseorang masuk ke rumah duka. Mereka tahu itu kamu." Mereka membunyikan alarm setelah itu. Aku pikir mereka menelepon polisi, tetapi tidak pernah ada tuntutan. Aku yakin mereka tidak menginginkan publisitas yang buruk terkait perusahaannya.
Kamu pernah melihat perubahan sikap orang terhadap seorang nekrofilia?
Ya, saat aku keluar, aku menyadarinya. Mereka sebenarnya bukan nekrofil, tetapi nekrofil semu. Seperti sekte kematian! Tetapi mungkin banyak orang yang akan melakukannya jika mereka memiliki kesempatan.
Mungkin saja ada jaringan nekrofil tetapi karena kurangnya forum, maka tidak akan pernah mengetahui keberadaan satu sama lain.
Nah, ada kelompok Leilah [Wendell] Group [American Association of Necrophilic Research and Enlightenment]. Mereka mencoba dan mendapatkan beberapa informasi tentang itu.
Pasti frustasi ketika orang berkata, "kami harus menyembuhkanmu," atau "kamu harus seperti kami."
Ya, benar. Untuk sementara hal tersebut membuatku berpikir, "Ya, ini tidak normal. Mengapa aku tidak bisa seperti orang lain. Mengapa sepasang sepatu yang sama tidak pas untukku?"
Aku telah melalui nerakaku sendiri dan akhirnya bisa menerima diriku sendiri dan menyadari bahwa itulah aku. Itulah sifatku dan aku mungkin juga menikmatinya. Aku justru sedih ketika aku mencoba untuk menjadi sesuatu yang bukan diriku.
Dan juga, banyak dari orang-orang ini yang mengalami hal lebih buruk daripada aku, atau mereka yang melakukan hal-hal yang mungkin dianggap aneh oleh rekan-rekan mereka. Aku punya seorang teman gay yang kemudian dia tahu bahwa aku adalah seorang nekrofil. Dia kemudian berkata,
"Kamu bisa masuk neraka karena melakukan itu."
Setelah tahun 1979, ketika aku menjalani masa percobaan, bagian dari persyaratan masa percobaan adalah aku mencari terapi. Aku memiliki teman pekerja sosial yang sangat baik. Dia keren. Sangat tidak menghakimi. Semakin banyak aku berbicara dengan orang-orang ini, semakin aku menyadari bahwa nekrofilia masuk akal bagiku. Alasanku mengalami masalah adalah karena aku tidak bisa menerima diriku sendiri. Aku masih mencoba menjalani hidupku dengan standar orang lain. Orang-orang yang selalu berusaha mengubahku ini hanya membantuku lebih mengenali perasaanku. Aku keluar dari kantor terapis. Itu tidak berhasil, kawan!
Begitulah isi wawancara Karen Greenlee. Pada akhirnya, Karen seperti menyesali wawancara yang dia lakukan bertahun-tahun setelah persidangannya. Dia kemudian mengganti namanya dan pindah ke suatu tempat entah dimana dan hingga sekarang tidak ada yang mengetahui keberadaanya. Dia bisa saja tinggal disekitarmu, menunggu teman manismu meninggal sehingga dia bisa menyelinap ke kamar mayatnya.
For the record:
Apocalypse Culture, ed. Adam Parafrey (Portland: Feral House, 1990), hlm.28-35.